Senin, 03 Agustus 2020

Perhatian


Selagi aku bisa dan mampu memberikan perhatian walau sedikit, akan kulakukan.
Sebab, belum tentu nanti hal itu dapat kulakukan. Selain itu, jika aku tak memberikan perhatian walau sedikit, aku khawatir di saat seperti itu akan ada orang lain yang memberikan perhatian padamu sehingga kamu lebih nyaman bersamanya. 
Perihal sedikit perhatianku terbalas atau tidak, itu hal lain, yang penting aku sudah berusaha memberi tanpa terlalu berharap balasan.  

Rabu, 19 September 2018

Ruang Tunggu

Halooo pagii semuanyaaa...
Apakah ada yang rindu?? pasti semua sedang rindu, meski bukan rindu padaku 😫
okee skiipp soal rindu
kata Dilan rindu itu berat, biar Dilan aja 😅

apa kabar kalian? lama tak berjumpa, lama tak bercengkrama, aku di sini "baik-baik saja" (?) 😅

Langsung saja gaes, tak usah basa-basi, aku hanya ingin setia (~mulaigaje~) abaikan!

Hari ini setelah sekian lama aku tak mengunjungi kampus tercinta, sebab ada 'kesibukan' akhirnya hari ini aku bisa mengunjunginya.

Sebenarnya, aku ke sini bukan karena rindu (lagi-lagi rindu), tapi aku hanya ingin bertemu, bertemu dengan orang yang sangat berarti untukku. Jangan salah paham, orang itu adalah dosen sekaligus sekjurku, jelas lah beliau sangat berarti, selain beliau adalah guruku, juga ada satu dua hal yang harus kuurus dan itu membutuhkan ttd beliau, nah itu yang paling penting.

Sebenarnya kemarin aku sudah berusaha menemuinya, tapi hasilnya nihil. Beliau tidak ada di ruangan, dan setelah saya hubungi, beliau bilang 'esok' (read hari ini). oleh karena itu, saat ini aku berada di sini, di ruang rindu, eh ruang tunggu maksudnya.

kenapa aku harus menunggu? padahal menunggu itu berat, ya, karena aku butuh, aku harus mengurus berkas-berkas untuk daftar wisuda. So akan kutunggu, semoga ini bukan harapan palsu.

Minggu, 24 September 2017

Ngecrek

Hai, halo, selamat pagii,,
Pagi ini aku ingin bercerita sambil melatih keistiqomahan aku dalam menulis, boleh yaa?? Boleh doong?? Yuk kita cekidot aja...

Hari Minggu 24 September, aku melakukan kegiatan berupa ngecrek, you know about ngecrek?
Ngecrek is sebuah makanan yang paling enak di dunia, gak tau ya? Aku juga gak tau makanan apa itu 😁

No kakak, ngecrek bukan makanan, kan sudah dibilang di atas, "kegiatan  ngecrek", nah, gak fokus ya?? Heu heu,,

Iyup, ngecrek itu sebuah istilah untuk kegiatan mencari dana dengan cara terjun ke laut, eh maksudnya terjun ke jalan raya, berdiri mematung di tengah jalan seperti orang yang abis ditinggal mantan, ups, eh bukan kakak, kita hanya berdiri di tengah jalan dengan memasang senyuman(tulus loh ya senyumnya) dan membawa kardus untuk tempat uang dari para dermawan, ya kurang lebih seperti itulah definisi ngecrek ala ala aku, entahlah apakah ada istilah ngecrek di KBBI? Cek we olangan, hehe.

Dikarenakan di pondokku akan ada pembangunan untuk gedung asrama, maka kami sangat membutuhkan dana, lalu digelarlah acara ngecrek. Dalam kegiatan ngecrek, ada pembagian tugas antar santri putra dan putri.

Untuk santri putra setiap hari senin-kamis, santri putri jum'at-minggu.
Nah, apa saja yang harus dipersiapkan?

Siapkan beberapa kardus untuk menampung hasil ngecrek, mikrofon, pengeras suara atau sejenisnya untuk sang vokalis, lah kok ada vokalisnya kak? kayak tim marawis aja.

Iyaup, vokalis untuk menyambut para dermawan, biasanya kata-kata vokalis berisi kata pengantar (widih udah kayak skripsi aja), sambutan, do'a, Permintaan maaf karena telah mengganggu perjalanan mereka apalagi hari minggu, asli bikin baper (bagi para jomblo loh ya) banyak banget pasangan yang lewat membuat para jomblo melongo, serta ucapan terimakasih atas pemberian sang dermawan, baik pemberian itu berupa uang, makanan, bahkan senyuman, yup, kami menerima juga loh senyuman dari para dermawan, secara kan senyum itu ibadah, senyum itu sodakoh, tapi jangan banyak-banyak ya senyumnya, nanti dikira kurang sehat, dan sesuatu yang berlebihan itu tidak disukai Allah.

Kenapa kami berterimakasih pada mereka yang hanya memberi senyuman? Selain alasan di atas, sebab meskipun hanya dengan senyuman,  kami sebagai relawan ngecrek merasa dihargai, sebab tak sedikit pula mereka yang berlalu lalang di depan kami melemparkan wajah asem (emang sampeyan pernah nyicipin mba) maksudnya, mereka memandang kami dengan pandangan tajam, setajam pisau cukur. Ya, kami sadar, mungkin mereka lelah, ingin segera sampai ke tempat tujuan, terus istirahat sambil nonton kartun larva. Apa banget sih? Abaikan kata-kata gak jelas.

Banyak sekali kejadian-kejadian lucu, mengharukan yang terjadi ketika sedang ngecrek, dan banyak pula kejadian yang dapat diambil hikmahnya dan menjadi pelajaran.

Itulah sepenggal gambaran ngecrek minggu ini. Meskipun cuaca panas, kami selalu senang dengan kegiatan itu, sebab selain bisa cuci mata dengan memandangi mobil-mobil dan motor-motor yang mewah (tak jarang ketika mobil mewah lewat, aku selalu membaca solawat, berharap suatu saat mempunyai mobil semewah itu, mimpi kali yeee,, gk apa- apa selagi mimpi itu gratis 😁),  semoga para relawan ngecrek mendapat keberkahan dan menjadi ladang amal.

Semangat ngecrek 💪

Kamis, 07 September 2017

Eta Terangkanlah

Halo gaeess... kumaha damang??
Semoga sehat selalu dan bahagia selalu yaa... jangan seperti aku nih yang lagi syedih ditinggal kekasih, eaaa curhat deh.... tapi di saat hati sedang sedih, gak boleh terlihat sedih di mata orang lain, harus pura-pura strong kaya batman. Eh, batman mah strong beneran keles, bukan pura-pura.

Nah di saat sedih, biar gak keliatan sedih, coba aja cari cerita atau video lucu yang bikin ngakak, tapi hati-hati jangan sampai ketawa nya gak berhenti, nanti disangka gak waras, apalagi pas nonton atau baca cerita lucu ketawa ngakak, tak lama kemudian malah nangis gara-gara inget mantan, uuppss jangan bawa-bawa mantan deh. Hehe

Sudah nikmati saja hidup ini, mungkin ini hanya ujian cinta, hmmmh cinta jangan dibawa-bawa, gak ada cinta yang bener-bener nyata, nyatanya hanya ... minuman bersoda yang nyatanya nyegerin haha

daripada baper mulu ngomongin mantan dan cinta, nanti malah banjir oleh linangan air mata, mending baca tulisan aku yuk!

Oiya, kalian pasti udah gak asing kan denger tulisan yang ada di atas " eta terangkanlah", yups, itu adalah kata-kata yang lagi hits saat ini, saking hits nya, setiap aku buka group WA dan di sana terdapat obrolan santai, selalu ada yang menimpali dengan kata eta terangkanlah. Kan ucul jadinya. 

Berawal dari sebuah video yang sepertinya hasil kreatifitas santri, yang mana di dalam video tersebut terdapat lagu kalo gak salah penyanyi aslinya kak opick (mohon ralat jika salah) namun lagu tersebut diaransemen ala ala santri gitu, dan yang lebih menariknya, di dalam video itu ada seorang santri putra yang menari dengan lincahnya. Sumpah ngakak aku lihatnya. ☺

Nah, sampai detik ini eta terangkanlah masih jadi trending topik. Poko na eta terangkanlah te ope be gete lah. Alias top banget.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Tantangan Menulis Sukses Menulis

Hai gaeeess,, hari ini aku mendapatkan tantangan menulis yang diadakan oleh grup WA sukses menulis, tantangannya ialah, merangkai kata-kata di bawah ini menjadi kalimat atau bahkan paragraf,,, dan inilah hasil tantangannya,, taraaa
selamat membaca....

Jalan
Bau
Curhat
Jam
Nyawa
Mual
kucing
Malam
Karaoke
Bensin

Aku melangkah perlahan tanpa arah yang pasti, menyusuri *jalan* yang penuh liku. Dipertengahan jalan, aku mencium *bau* yang khas, ya, itu adalah aroma roti bakar kesukaanku. Tanpa pikir panjang, aku menghampiri penjual roti bakar itu. Aku pun memesan satu porsi roti bakar, namun ketika roti bakar dihidangkan, tiba-tiba aku teringat sesosok makhluk yang selama ini mengganggu pikiranku hingga kuurungkan niatku untuk melahap roti bakar tersebut.
Si penjual merasa heran melihat keanehanku yang  tengah melamun sambil memandangi hidangan roti bakar yang masih utuh.
Tiba-tiba lamunanku buyar, karena pertanyaan si penjual roti yang mengagetkanku. Akhirnya aku *curhat* kepadanya tentang apa yang terjadi padaku.
Tanpa terasa, jarum *jam* menunjukkan pukul 11 malam. Aku pun segera melanjutkan perjalanan dengan arah dan tujuan yang masih tak menentu, hingga  tanpa disadari aku hampir tertabrak mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, dan hampir saja *nyawa*ku melayang, untung saja pengemudinya segera merem mobil itu. Si pengemudi turun dengan terseok-seok, sepertinya dia *mual* entah karena mabuk atau hal lainnya.
Setelah diselidiki, ternyata dia melihat bangkai *kucing* di jok belakangnya, entah siapa *malam*-malam begini ada yang berani menyimpan bangkai itu di dalam mobilnya. Yang ia ingat, terakhir kali ia masuk ke dalam mobil saat pulang dari tempat *karaoke* bersama seorang sahabatnya, lalu mobil melaju ke SPBU untuk mengisi *bensin*, akan tetapi setelah menoleh ke arah temanku yang tadi duduk di jok belakang, temanku menghilang dan berubah menjadi bangkai kucing, padahal selama di perjalanan tadi, kami masih saling menyapa.
Ah, misteri apakah ini?
Apakah sesosok makhluk itu juga menghantuinya? Entahlah...

Pd.Ranji 6 Agust 2017
~Zhie Fauziyyah

Jumat, 04 Agustus 2017

Belajar Nulis Hari 4

Hari ini 4 Agustus 2017, tepatnya hari jum'at. Hari jum'at memang pantas dinobatkan sebagai rajanya hari, sebab bagiku bahkan mungkin menurut kebanyakan insan juga hari jum'at merupakan hari yang penuh dengan keberkahan. Namun aku berkata demikian bukan berarti di hari-hari yang lain tidak ada keberkahan, akan tetapi mungkin tidak sebanyak keberkahan di hari jum'at.

Tanpa bermaksud apa-apa, aku hanya ingin bertahadus bi ni'mat (kalo tidak salah penulisannya, kalo salah ya  mohon maaf dan mohon diperbaiki, hehe). Aku hanya ingin bercerita tentang keberkahan-keberkahan hari jum'at yang aku alami sebagai bentuk rasa syukur.
Berawal dari perkumpulan antara pengurus ponpes dengan pak kiyai. Pagi itu, aku yang kebetulan Salah seorang pengurus putri di pondok pesantren, ikut dipanggil oleh pak kiyai dalam rangka bermusyawarah mengenai berbagai hal, melalui perkumpulan inilah aku serasa mendapatkan berkah di hari jum'at ini. Bagaimana tidak, keberkahan yang kudapat ini berupa nasihat halus yang membuat aku ingin terus menjadi lebih baik, membuat aku tenang, dan yang paling membuatku bahagia ialah ketika pak kiyai dengan khusyu nya mendo'akan  kami agar kami mendapat ilmu yang bermanfaat, dan mendo'akan yang terbaik untuk kami. Terimakasih pak kiyai. Itu baru keberkahan yang pertama looh,, hehe

Setelah beberapa lama, musyawarah pun selesai dengan mendapatkan pencerahan dan banyak sekali pelajaran yang dapat kami petik.
Saking asyiknya mendengarkan wejangan dari pak kiyai, kami hampir lupa bahwa kami belum mengisi perut kami sejak tadi pagi. Akhirnya, aku dan temanku berniat ingin membeli makan. Baru tiba kami ke pondok, karena tadi kami bermusyawarah di rumah pak kiyai, tiba-tiba adik kelasku memanggilku dan ia memberi tahuku jika ingin makan datanglah ke kamarnya, maa syaa allah, nikmat mana lagi yang kau dustakan? Adik kelasku datang di saat yang tepat, akhirnya dengan penuh rasa bahagia, aku mengiyakan ajakannya. Lalu kami makan bersama dengan lahapnya.
Nah itu keberkahan yang kedua. Hehe
Tanpa terasa hari mulai malam, dan aku melakukan aktivitas seperti biasa, yakni mengaji. Dan pengajian malam itu adalah kitab syarah hikam dan al adzkar. Dalam pengajian itu hatiku merasa tenang, adem, apalagi saat membaca kitab sayarah hikam, selalu ada hikmah yang didapat. Dan hikmah kali ini membuatku ingin terus memantaskan diri, dan ingin terus mendekatkan diri kepada Allah.
Salah satu hikmah yang dikutip dalam kitab tersebut berbunyi
"Maksiat yang mengantarkan ketakutan kepada Allah, lebih baik daripada ibadah yang mengantarkan kepada ujub dan kesombongan".
Maksudnya, orang yang merasa dirinya telah berbuat dosa namun dengan kesadarannya ia mampu bertaubat karena rasa takutnya kepada Allah yang begitu besar akan lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang taat beribadah,  namun dengan ketaatannya membuat ia sombong, membuat ia merasa segalanya dan merasa paling baik daripada orang lain.
Wallahu a'lam.

Nah, bagiku itu merupakan keberkahan yang tiada tara sebab dengan begitu selain mendapatkan ilmu yang baru, juga bisa menginterospeksi diriku sendiri.

Kamis, 03 Agustus 2017

Belajar Nulis Hari 3

Hari ini kamis, 3 Agustus 2017, hari yang menurutku serasa beruntung, sebab aku mendapatkan nikmat yang tidak disangka-sangka.

Berawal ketika aku akan berangkat ke tempat biasa aku mengamalkan ilmuku, seperti biasa aku berjalan kaki, namun tadi aku berjalan dengan ekstra cepat sebab kurasa aku akan terlambat. Aku berangkat pukul 2 kurang 5 menit, itu berarti ada waktu 5 menit lagi yang harus aku gunakan untuk sampai ke tempat tujuan.
Meskipun sebenarnya aku yakin akan telat, sebab tempat tujuanku lumayan jauh.
Aku berjalan bak orang yang akan memanggil bidan untuk membantu proses melahirkan. Cepat secepat cepatnya. Dengan langkah cepat dan sambil ngos ngosan, aku berusaha untuk sampai tepat waktu, meskipun itu kemungkinan kecil.

Setelah melewati beberapa deret rumah, hingga tibalah aku melewati sebuah rumah yang mana di rumah tersebut ada seorang ibu yang akan keluar dari rumahnya, dan saya pun melemparkan senyuman sambil berucap, permisi.
Aku pun melanjutkan perjalanan dengan semakin cepat. Tiba-tiba...
Sebuah motor berhenti di sampingku, dan pemilik motor menawariku untuk ikut dengannya. Tanpa rasa curiga, akupun ikut dengannya sebab setelah bertanya tanya ia juga akan pergi ke arah yang sama denganku. Dan yang membuat aku tenang dan tak berpikir aneh aneh ialah sebab pemilik motor itu adalah seorang wanita, yang tak lain adalah ibu ibu yang tadi aku temui. Alhamdulillah, seruku dalam hati, ternyata masih banyak orang baik di dunia ini termasuk si ibu ini salah satunya, terimakasih yaa allah, terimakasih ibu.
Sambil motor itu melaju, kami berbincang-bincang singkat, ternyata si ibu ini hendak menjemput anaknya yang sekolah d SMP yang kebetulan searah dengan tempat yang saya tuju. Dan si ibu itu mengantarkan saya hingga ke depan gerbang, dan alhamdulillah atas pertolongan Allah melalui perantara ibu ini saya dapat sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu. sungguh baik hati ibu ini, semoga Allah membalas kebaikan ibu.

Mengapa saya sangat senang hanya  karena saya mendapat tumpangan? Sebab menurut saya, di tempat perantauan saya ini hanya segrlintir orang saja yang dibilang baik, dalam artian peduli terhadap sesama, apalagi orang yang belum mengenal kita, jarang sekali ditemui.
Berbeda dengan di kampung, jiwa sosial mereka patut diacungi jempol,  baik terhadap orang yang dikenalnya maupun tidak. Dan atas izin allah melalui si ibu ini, saya datang tepat waktu, dan pastinya lumayan tidak harus pegal-pegal berjalan kaki dengan disinari terik matahari. Hehe